Ruber Innovation Lab Dorong Kecakapan Emosi Anak Lewat Testing “Bingkai Cerita” Demi Membangun Keluarga yang Lebih Terkoneksi

06.25

 
Sumber: Foto Pribadi (Foto bersama 4 anak RA Al-Hikmah)

    Ruber Innovation Lab kembali menegaskan komitmennya dalam menghadirkan inovasi pendidikan yang berdampak bagi generasi muda Indonesia. Setelah sukses menggulirkan program Buddy Pekerti dan kampanye #1MillionYouthsStopBullying yang telah memberikan dampak kepada lebih dari 28.000 pelajar di berbagai sekolah, perjalanan inovasi kini berlanjut ke fokus baru yang sama pentingnya yaitu membangun komunikasi emosional yang sehat antara anak dan orang tua.

    Sebagai bagian dari proses pengembangan produk terbaru, Ruber Innovation Lab melakukan testing media pembelajaran “Bingkai Cerita” bersama anak-anak TK dan SD kelas 1. “Bingkai Cerita” merupakan boardgame berbasis kartu aktivitas yang dirancang untuk mengajak anak bercerita, mengekspresikan pikiran dan perasaan, sekaligus melatih keterhubungan emosional melalui proses mendengar dan berbagi cerita. Kegiatan dilaksanakan di ruang kelas TK, dengan suasana yang hangat, penuh tawa, rasa penasaran, serta antusiasme anak-anak yang tampak jelas sejak awal sesi.

    Permainan berlangsung sederhana namun bermakna. Kartu-kartu bergambar disebar di depan anak-anak. Mereka diminta memilih gambar yang paling menarik bagi mereka, kemudian menjelaskan alasannya. Ketika momen bercerita itu terjadi, fasilitator menggunakan pendekatan komunikasi empatik RASA (Receive, Appreciate, Summarize, Ask) sebuah metode yang dipopulerkan oleh Julian Treasure untuk meningkatkan kualitas mendengarkan. Melalui metode ini, fasilitator menerima cerita anak dengan penuh perhatian, memberikan apresiasi, merangkum inti cerita mereka, dan mengajukan pertanyaan lanjutan yang mendorong anak menggali perasaannya lebih dalam.

    Di awal kegiatan, salah satu peserta, Nathan, sempat bertanya dengan polos dan penuh rasa penasaran, “Kita mau ngapain nih kak?” Sapaan itu dijawab fasilitator dengan semangat dan kehangatan, “Kita mau main dan cerita sama-sama, yuk!” Jawaban sederhana yang langsung memecah ketegangan dan mengundang tawa kecil dari seluruh peserta. Seiring permainan berlangsung, anak-anak mulai bercerita tentang aktivitas bermain bola, pengalaman bersama teman, hingga hal-hal sederhana tentang keluarga dan rumah mereka. Dalam proses itu, tampak bagaimana kepercayaan tumbuh, cerita mengalir, dan setiap anak merasa dihargai.

    Di penutup sesi, salah satu anak, Aurora, mengungkapkan antusiasme sambil menatap penuh harap, “Kakak nanti ke sini lagi kan? Kita nanti main lagi kan?” Sebuah pertanyaan yang sederhana tetapi sarat makna, menunjukkan bahwa ruang aman untuk bercerita bukan hanya menyenangkan, tetapi juga sangat mereka tunggu dan butuhkan. Momen itu menjadi pengingat bahwa ketika anak diberikan kesempatan untuk didengar, mereka bukan hanya bercerita, tapi juga sedang membangun keberanian, belajar memahami emosi, dan mulai mengenal dirinya.

    Hasil testing ini memberikan wawasan berharga bagi tim Ruber Innovation Lab, terutama tentang bagaimana anak merespon stimulus visual, bagaimana mereka merangkai narasi, serta bagaimana pendekatan empatik dapat menciptakan pengalaman yang mendalam bagi mereka. Lebih jauh lagi, kegiatan ini menjadi langkah penting untuk memastikan bahwa produk yang sedang dikembangkan benar-benar mampu menjadi jembatan komunikasi hangat antara anak dan orang tua, sebuah fondasi penting untuk membangun keluarga yang saling memahami, terhubung, dan tumbuh bersama.

    Melangkah dari keberhasilan kampanye anti-bullying menuju penguatan relasi keluarga, Ruber Innovation Lab terus bergerak dengan keyakinan bahwa perubahan besar berawal dari hal kecil, ruang bagi anak untuk bersuara, didengar, dan merasa bermakna.